Ekonomi

Selamat Datang Semoga Bermanfaat

Senin, 27 Mei 2013

PENAWARAN UANG (JUMLAH UANG BEREDAR) M1,M2.M3

A. Uang Beredar dan Liquiditas Perekonomian.
   
Konsep pernawaran uang atau uang beredar (Money Supply) mempunyai arti yang sangat kompleks, Oleh karena itu perlu dibedakan atas beberapa bentuk yaitu : M1,M2, M3. Penawaran uang M1 meliputi uang kartal ( Uang kertas dan uang logam ) yang ada dalam peredaran ditambah ddengan uang giral (Uang Bank) yaitu deposito yang disimpan dalam bank-bank umum, dan dapat dikeluarkan dengan menggunakan cek, giro, atau surat perintah lainya. Uang kartal dan uang giral atau Narrow Money yang memiliki sifat dapat dipakai sebagai alat pembayaran sewaktu-waktu atau setiap saat bila diinginkan, tidak terikat waktu dalam pemakaiannya. M1 inilah yg disebut dengan uang beredar.


Penawaran uang M2 adalah penawran uang yang beredar dalam arti yang luas (broad Money) yang meliputi M1 dan ditambah uang kuasi yang terdiri atas deposito berjangka tabungan, valuta asing milik swasta domestik. Uang kuasi (QM) ini adalah jenis uang yang tidak dapat dipakai setiap saat dalam pembayaran karena keterikatan waktu.

Jumlah uang beredar (M1) dan uang kuasi (QM) quasi money disebut likuiditas perekonomian (uang beredar dalam arti luas) atau broad money, yang dapat dirumuskan dengan M2 = M1 + QM
Dengan demikian likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (broad money) adalah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) ditambah uang kuasi.

Penawaran uang M3mempunyai pengertian yang lebih luas, yaitu meliputi M2 ditambah dengan deposito dan tabungan berjangka dalam lembaga-lembaga keuangan yang lain diluar bank-bank umum. Dinegara-negara berkembang termasuk indonesia dimana lembaga-lembaga keuangan dan sektor moneternya masih belum berkembang data penawaran uang yang dikumpulkan hanyalah meliputi M1 dan M2.

Laju pertumbuhan uang beredar (M1) dalam indikator perekonomian indonesia sering dikaitkan dengan tingkat inflasi. hubungan antara keduanya biasaanya bersifat positif/searah. Semakin tinggi laju pertumbuhan M1.

Selanjutnya posisi uang kartal dan uang giral dalam uang beredar dimaksudkan untuk melihat bagaimana perkembangan peranan uang kartal dan uang giral terhadap uang beredar. Dalam perekonimoan yang semakin maju terutama dalam hal lalulintas moneter, posisi uang giral semakin lebih besar dari pada uang kartal, Masyarakat dikota-kota besar akan cenderung menggunakan uang giral sebagai alat tukar atau alat bayar. untuk menentukan posisi uang giral dan uang kartal dapat digunakan rumus : PUk = Uk/M1 x 100%
(menunjukan posisi uang kartal), PU g = Ug/M1 x 100% (menunjukan posisi uang giral).

Rasio atau posisi uang beredar (M1) dan rasio atau posisi uang kuasi terhadap likuiditas perekonomian (M2) merupakan indikator permintaan masyarakat (aggregate demmand) terhadap barang dan jasa yang disediakan dipasar. Jika semakin rendah rasio M1 terhadap M2, dilain pihak semakin tinggi rasio uang kuasi terhadap M2 berarti permintaan masyarakat melemah sehingga inflasi akan cenderung turun dan sebaliknya.

Pengertian lain tentang uang yang perlu dipahami adalah uang primer, yaitu uang yang diartikan sebagai uang yang diedarkan pemerintah yang dipegang oleh masyarakat dan bank-bank. Uang primer ini meliputi uang yg dipegang masyarakat sebagai alat bayar sehari-hari (uang kartal) dan uang serap yang dimiliki bank (uang tunai dibank dan deposito dibank sentral .

B. Faktor-Faktor yang menyebabkan Perubahan Jumlah Uang Beredar.

Setiap minggu, bulan dan tahun uang beredar selalu mengalami perubahan. Perubahan jumlah uang beredar (bertambah atau berkurang) dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi dan keadaan perekonomian secara keseluruhan. Faktor-faktor yang menyebabkan  perubahan jumlah uang beredar adalah aktiva luar negeri besih, tagihan bersih pada pemerintah pusat, tagihan pada lembaga/badan dan perusahaan-perusahaan negara, rekening khusus, tagihan pada perusahaan dan perorangan, simpanan berjangka dan tabungan dan faktor lainya bersih.  


1 komentar: