Untuk mengetahui bagaimana reksa
dana bekerja, Anda juga perlu mengetahui perbedaan reksa dana dengan surat
berharga lain seperti saham atau obligasi yang dimiliki oleh reksa dana.
Saham adalah bagian kepemilikan dari
sebuah perusahaan. Apabila Anda membeli saham perusahaan, Anda mendapatkan
bagian kepemilikan perusahaan tersebut—walaupun dalam porsi yang kecil. Apabila
penjualan perusahaan meningkat dan mendapatkan keuntungan, Anda sebagai pemilik
juga ikut mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut dapat berupa naiknya
harga saham yang Anda miliki atau dividen yang dibayarkan sebagai bagian
keuntungan yang diberikan untuk pemegang saham.
Mekanisme jual beli reksa dana,
saham, obligasi, dan surat berharga lainnya diatur oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Sementara obligasi adalah surat
utang yang merupakan pinjaman sejumlah uang dari perusahaan atau pemerintah
dengan janji pengembalian pada periode tertentu dan tingkat bunga tertentu
pula. Obligasi juga serupa dengan saham yang dapat dijualbelikan pada pasar
modal atau Bursa Efek Indonesia (BEl). Membeli obligasi berarti membeli janji
pembayaran kembali beserta bunga atas pinjaman tersebut. Harga obligasi
biasanya berubah menurut perubahan tingkat suku bunga, Apabila suku bunga
naik, obligasi turun harganya.
Begitu pula sebaliknya. Makin lama jatuh tempo
obligasi, harga obligasi makin sensitif terhadap perusahaan suku bunga. Mooy
atau Standard & Poor 500 melakukan perankingan terhadap kualitas kredit
(kemampuan perusahaan melunasi utangnya) perusahaan penerbit obligasi.
Reksa dana merupakan kumpulan (biasa
disebut portofolio) dari beragam saham,obligasi, dan instrumen keuangan lainnya
yang dipilih oleh manajer investasi berdasarkan tujuan investasi maupun
kebijakan tertentu dan dana investasi yang tersedia. Tentu saja pilihan
tersebut harus merupakan pilihan yang dipandang paling menguntungkan. Dalam hal
ini, apabila pilihan pengelola (manajer investasi) cukup bagus dan bijaksana,
investor juga akan diuntungkan. Namun sebaliknya, jika pilihan pengelola buruk,
investor juga menanggung akibatnya.
Perbedaan mendasar lainnya antara
reksa dana dan saham atau obligasi adalah investor reksa dana memberikan dana
dan hak untuk membuat keputusan investasi pada profesional (manajer investasi).
Dalam hal ini, investor reksa dana cenderung pasif dan tidak turut campur dalam
pembuatan keputusan investasi. Manajer investasilah yang mengelola dana Anda
dan memberikan kembali keuntungan dari investasi tersebut ke Anda. Sebaliknya,
keputusan investasi dalam saham atau obligasi ada di tangan Anda sebagai
investor-investor bersifat aktif dan untung atau buntung sepenuhnya Anda yang
menentukan.
Mekanisme jual beli reksa dana,
saham, obligasi, dan surat berharga lainnya diatur oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Bapepam-LK bertugas mengawasi dan
melindungi kepentingan investor dari penipuan atau pencurian. Akan tetapi, naik
turunnya nilai investasi Anda tidak dijamin oleh Bapepam-LK atau siapa pun.
Anda bisa saja kehilangan sejumlah uang-atau dalam kasus yang sangat ekstrim:
kehilangan seluruh uang Anda.
Salam hangat slalu dari saya
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar